Senin, 19 November 2012

Guru dan Jasamu



kau tetap ada,  meski di pinggiran jaman
meski  telah penat dalam kerlingan mata,
siapa saja yang tak sepi dari haru biru ornamen hidup.
Jalan panjang tetap menunggumu, untuk menggapai
Menyemai sekumpulan daun padan di taman hati

jangan kau sedu kedua tanganmu,  demi……
bocah-bocah bermata kosong, yang berkemas dalam
hidup di jaman tak tentu arah
merekapun tak mampu memilih “jendela langit”
karena tertutup  awan yang terhempas liuk jaman
kau jinjing sebelah tangan mereka ke arahnya.

Sedangkan tangan lainya, kau gurati
dengan nilai hidup dan pelipur lara
kala kedua mata mereka terbelalak
dalam lakon dunia yang sarat tipu daya
Selamat Pagi Pak Guru

(Semarang, 2 Maret 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar