Seharusnya
bika kau temui bersahajanya Fujiyama
Kau
tunfukan muka pada Sang Ufuk
Agar
benang halus terus saja memberi
Gambaran
akan guratan saat Kobe dan Kanton-pun memberi kabar, saat pula
Bumi
memberikan sebelah wajahnya yang berdebu
Lalu
lalang ketiak bumi kembali menjengukmu
Sehingga
kelopakmu telah rontok dibawa angin kembara
Persisnya
di Bulan Maret, saat semua jendela rumah terbuka
Sakuraku
telah melipatkan bunga yang berharum kembang setaman
Bukankah
semua kemurahan yang ada di beranda langit
Telah
dicurahkan, saat Sang Ufuk berniat melepas lelah
Di
lembah, bukit, hutan tempat Iwojima dan Saidan
Berbenah
laksana perawan, bersuka ria
Di
sore hari ketika telah halus sutera sang mentari
Jangan
kau jinjing lagi kepulan mesiu
Pada
tahun 45, kala semua mata terbelalak
Kala
Hiroshima dan Nagasaki mengumpat kata
Dan
menyambung tangga hendak meraih jendala langit
Damailah
sakura bungaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar