Semua melempar pandang, satu dan
lainya
Dan berebur roti, lauk, sayur dan
kue manisan
Bila saja “Semar “ mengkanvas dalam
kolom Merapi
Lantas semuanya menjulurkan tangan
Hendak menyapa dara manis Merapi
Dan mengelus pada dahinya, Merapi
yang menepis keangkuhan.
Bila Semar memberikan selorohnya
Lantas semuapun bergegas menyebar
benih
Pada lereng, ngarai, sawah serta di
tepi gemercik
Air pengharapan
Bila Semar merindukan bulan
Merapipun menyunting hasrat birahi
dengan Merbabu
Tak pandang bulu, siapa yang
menghias janur
Dan memberi kue selamat sang
mempelai
Bila Semar menjulurkan tanganya
Pertanda telah berganti musin yang
Mengambar sebuah kedamaian
Bila Semar menadahkan wajahnya ke
langit
Puja dan Puji untuk Sang Chalik
Harus terus menyatu dalam dada
(Semarang, 8Nopember 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar